Review Sate Klatak Mak Adi (Jalan Imogiri Timur, Jejeran)

Pada suasu hari, sobat kismin bersama kawannya sedang nonton pameran di artjog. Itu lho acara pameran seni yg diadakan tiap tahun. Kemudian setelah muter-muter menonton ratusan orang berselfie perut pun mak krucuk krucuk. Akupun tak bisa menahannya, ini bukan kepising, ini lapar. Keluar dari pameran dan ingin mencari jajanan seperti biasa selalu muncul pertanyaan, "jajan nengdi ki?", dan pertanyaan itu akan selalu berulang-ulang sampai ketemu tempat jajannya. Mungkin orang-orang kayak gitu emang kurang update ya, belum pernah baca padasuasuhari sih hehehe. Lalu, kelaparan itu akhirnya mengantarkan kami ke yang anget-anget, yakni "Sate Klatak Mak Adi". Jreng jrengg..

Gantungan balungan kaki kambing

Sate klatak mak Adi yang sedang dibakar

Sate klatak mak adi ini berada di jalan Imogiri Timur tepatnya diseberang spbu agak ke selatan sithik. Memang daerah ini terkenal dengan pusat sate klataknya, hampir dari berbagai sudut daerah pasti tahu, yaitu Jejeran. Kalau sobat kismin melewati daerah ini dapat dipastikan kalian hanya akan kebingungan cari tempat makan sate klatak yang recomended, karena lokasinya yang berdekatan. Sate klatak mak adi ini cukup strategis yaitu berada di pinggir jalan, dengan area parkir yang cukup lebar. Apabila dibandingkan dengan penjual sate klatak disekitarnya, memang sate klatak mak adi ini cukup luas, dan lumayan banyak tempat duduknya. Karena terlihat luas dan meyakinkan dengan ada semacam gerobak didepannya itu akhirnya kami mampir disini.

Disini saya memesan sate klatak, nasi, dan teh panas gula batu. Pelayanannya disini cukup kurang menurutku, karena setelah datang dimeja masih ada piring dan gelas bekas pembeli sebelumnya yang belum di bersihkan. Saya kira setelah duduk bakal segera dibersihkan, ternyata mung dinengke wae. Padahal kondisinya saat itu juga tidak begitu rame, hanya ada sekitar 5 rombongan saja. Kemudian nunggu pesannya juga cukup lama, ngasi wis mari ngelihe. Tetapi menurutku ini yaa masih wajar lah, hampir tempat jual sate kambing gini memang cukup lama nunggunya. Sakjane lebih baik lagi kalau pelayanannya cepat, biar pembelinya juga senang.

Satu porsi sate klatak dengan kuah gulai

Setelah penantian lamaku akhirnya datang juga pesanannya jreng jreeng... Kalau dari cara penyajiannya sudah sangat bagus, dimana satu porsi sate klatak dibedakan antara sate klatak serta kuahnya dengan nasinya, jadi ada dua piring gitu. Cuma di sate klatak ini mungkin memang tidak pakai lalapan yaa, aku yo ra paham sakjane. Kemudian dari segi kebersihannya aku masih meragukan sakjane. Kalau dari tempatnya lumayan lah, hanya mejanya saja tidak dilap setelah ada pengunjung sebelumnya. Terus tusuk satenya yang dari jeruji sepeda itu sepertinya tidak dicuci, karena kami melihat tusuk sate tersebut diambil dari meja makan bekas pembeli, kemudian langsung ditaruh di tempat penyundhukan satenya. Mungkin setelah dibakar jigong-jigongnya bakal runtuh, hancur, dan lenyap oleh bakarannya ya hahahaa

Tusukan sate klatak dengan bumbu yang menggairahkan hahaha

Cita rasa dari sate klatak ini memang cukup nagih. Rasa gurihnya benar-benar meresap di slangkangan-slangkangan dagingnya. Satu tusuknya terdapat sekitar 8 tusukan daging. Memang sate disini benar-benar full daging semua, tanpa gajih/lemak. Kemudian dari kuahnya menurut kami agak sedikit kurang nendang, tetapi setelah dipadukan dengan sate klataknya lumayan masyuk kok hehe. Oh iya, teh gula batunya juga lumayan jooss. Harga satu porsi sate klatak dan teh gula batu disini dibanderol dengan harga 24 ribu rupiah, nek tambah krupuk pas 25 ewu. Hahaha memang kurang cocik ini buat sobat-sobat kismin, karena memang yang datang kesini yaa lumayan menengah keatas lah. Kalau mau cari yang harganya cocok buat kantong tipis bisa langsung ke Sate Kambing Pak Pur, tapi harus ke Tawangmangu dulu hehe. Sekiaan..

Jangan 100% percaya dan meyakini review ini, karena siapa tahu sate klatak mak adi sudah berubah setelah saya datang kesana. Jangan lupa melihat tanggal postingnya.

Komentar