Review Kamera Analog: Canon EX EE QL

Kamera Canon EX EE QL - Canon Lens EX 50mm 1:1.8

Canon EX EE QL ini merupakan salah satu kamera SLR 35mm yang dibuat sekitar tahun 1969 sampai 1972an oleh perusahaan Canon. Secara fisik kamera ini cukup berat, sekitar 900 gram. Jadi sangat tidak nyaman untuk dibawa jalan-jalan, dan kurang cocok untuk dipakai travelling. Namun, jika untuk pemotretan yang telah direncanakan kamera ini sudah cukup mendukung karena telah difasilitasi dengan colokan untuk flash serta terdapat lubang untuk memasang tripod. Dengan berat kamera yang cukup berat, kamera ini memiliki desain body yang kurang mendukung karena pada body tidak terdapat pegangan seperti karet grib. Selain itu, pengaturan shutter speed dan ASA terletak dibagian atas kanan body kamera, serta berada diantara kokang dan tombol shutter. Hal tersebut cukup tidak nyaman karena dalam proses pengaturan shutter speed dan ASA agak terhalang oleh adanya kokang dan tombol shutter.

Tampak depan body kamera Canon EX EE QL

Tampak atas kamera Canon EX EE QL

Tampak belakang kamera Canon EX EE QL

Tempat penggulung roll film dan tirai rana

Tempat baterai dan lubang untuk tripod

Lensa bawaan kamera Canon EX EE QL

Pengaturan apperture, auto exposure, dan tuas penggulungan film

Pengaturan shutter speed, ASA, kokang, dan tombol shutter

Pengaturan Selftimer

Colokan penghubung dengan flash

Kemudian apabila ditinjau dari fungsinya, kamera ini telah didukung dengan auto exposure yang dapat diatur dipengaturan sebelah kiri atas body kamera. Hal tersebut cukup membantu dalam proses pemotretan secara cepat. Kamera ini juga memiliki pengaturan apperture yang letaknya bukan di body lensa namun berada di sebelah kiri atas body kamera dan menjadi satu dengan pengaturan auto exposure. Besar kecilnya bukaan apperture dapat dilihat melalui view finder. Bukaan apperture yang dapat diatur di kamera ini, yaitu 1.8 sampai 16. Oleh karena itu, kamera ini cukup mendukung untuk pemotretan yang bokeh-bokeh gitu.

Pengaturan shutter speed yang tersedia di kamera ini, yaitu B, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, dan 1/500. Hal tersebut tentunya kurang memberikan keluasaan dalam pemotretan di siang hari yang terik, karena shutter speed maksimal hanya berada dikecepatan 1/500. Selain itu, pengaturan ASA atau ISO kamera berada menjadi satu dengan pengaturan shutter speed dengan opsi ASA mulai dari 25, 50, 100, 200, 400, dan 800. Hal tersebut sudah cukup mendukung untuk melakukan pemotretan di indoor maupun outdoor. Tetapi untuk pemotretan dimalam hari kamera ini kurang mendukung karena ASA maksimal yang tersedia hanya 800. Namun, pemotretan pada malam hari tetap dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan mode Bulb. Secara keseluruhan fungsinya, kamera ini sangat cocok digunakan untuk intensitas cahaya yang medium. Kamera ini juga telah dilengkapi dengan self timer sehingga sangat memberikan kemudahan ketika ingin selfi.

Harga kamera ini tidak menentu dipasaran, karena sebagian besar kamera model ini hanya digunakan sebagai koleksi. Namun, untuk kamera analog model slr seperti ini biasanya masih berada diatas 800rb, tergantung dengan kondisi fisik maupun fungsi dari kamera itu sendiri.